Pengusaha UMKM Juga Perlu Pengelolaan Keuangan Loh

Halo sobat UMKM !!!! Masih semangat kan usahanya ???? Walaupun lagi pandemi kayak gini, jangan sampai kendor yah semangatnya. Tetap dijaga semangat agar usahanya tetap stabil atau lebih meningkat. Agar selalu stabil dan meningkat perlu namanya pengelolan keuangan dengan benar. Apakah disini sobat juga melakukan pengelolan dengan benar ??? Kalau belum, simak terus yuk informaisnya mengenai tips bagi para pelaku umkm seperti sobat – sobat ini dalam mengelola keuangan ditengah kesulitan.

1. Disiplin Pencatatan Keuangan

Pencatatan keuangan sangat penting bagi usaha apapun, namun pelaku UMKM yang masih didominasi usaha mikro dan kecil seringkali mengabaikan hal ini. Padahal menjadi esensial untuk mencatat segala pemasukan dan pengeluaran bisnis setiap harinya agar dapat terkontrol dengan baik. Setiap usaha setidaknya wajib mengetahui berapa biaya operasional usahanya, berapa keuntungan yang diperoleh, dan berapa modal yang digunakan untuk usaha. Dengan demikian, para pemilik usaha juga dapat mengevaluasi kemampuan dan kapasitas usahanya sehingga perencanaan pengembangan usaha dapat ditetapkan berdasarkan data pencatatan tersebut. Oh iya, Sobat bisa memiliki catatan keuangan dalam buku kecil ataupun dalam gadget loh, senyamannya kamu aja.

2. Memisahkan Keuangan Pribadi dan Keuangan Usaha

Dengan memisahkan pencatatan keuangan pribadi dan usaha, para pemilik dapat lebih mudah dalam mengelola keuangan usahanya. Hal ini karena akurasi pencatatan keuangan usaha dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan mengevaluasi kinerja usahanya. Arus kas yang tercampur antara keuangan pribadi dan usaha dapat menyulitkan para pelaku UMKM dalam menentukan biaya operasional usaha. Salah satu tips untuk memisahkan pencatatan keuangan pribadi dengan usaha adalah pemilik dapat “menggaji” dirinya sendiri agar segala kebutuhan pribadi dicatat dari pos gaji tersebut.

3. Pondasi Bisnis yang Kuat dan Terlindungi

Ketika keuangan usaha sudah tercatat dengan baik dan laba dapat terukur dengan akurat, sisihkan sebagian laba ditahan untuk melindungi usaha kamu dalam bentuk dana darurat dan asuransi. Dana darurat merupakan cadangan dana yang hanya dapat digunakan apabila kita mengalami bencana, musibah, dan hal-hal lain di luar rencana yang dapat mengganggu kinerja dan operasional usaha. Sedangkan, asuransi merupakan pengalihan risiko agar usaha kamu tidak menanggung biaya besar apabila ada hal-hal tak terduga yang terjadi dalam usahamu.

4. Perencanaan dan Pengelolaan Utang

Lakukan perhitungan serealistis mungkin dengan melibatkan seluruh risiko dan rencana bisnis. Buatlah rencana pelunasan utang. Tentukan target pribadi untuk mendapatkan dana pelunasan cicilan utang, jauh-jauh hari sebelum waktu jatuh tempo datang. Jangan lupa, tanamkan motivasi bagi dirimu sendiri bahwa semakin cepat utang terlunasi, semakin cepat pula bisnis kamu akan terbebas dari beban finansial.

5. Tetapkan Target dan Evaluasi Bisnis

Sebagai pelaku UMKM, kebutuhan pribadi dapat menjadi patokan dalam menentukan besaran gaji yang diterima dari usaha dan target omzet yang harus dicapai di masa depan. Evaluasi bisnis berkala dibutuhkan dalam menganalisa apakah kegiatan operasional usaha dinilai sudah tepat atau perbaikan apa saja yang dibutuhkan untuk peningkatan efisiensi usaha.

Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat ya sobat. Jangan lupa kelola keuangan sobat dengan benar ya !!!

Sumber :  https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20620

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment