NTB Menjadi Teladan Transformasi UMKM Berbasis Inovasi dan Teknologi

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan bahwa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah berhasil melakukan pencapaian dan pembuktian diri dalam pengembangan UMKM. Sekaligus NTB menjadi role model transformasi UMKM berbasis inovasi dan teknologi.

Pencapaian yang diraih Provinsi NTB ini sejalan dengan tujuan utama KemenKopUKM, yakni mengembangkan UMKM berbasis kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan teknologi.

“Saya senang visi Bapak Gubernur NTB kan sudah sangat jelas untuk mengembangkan UMKM berbasis inovasi teknologi. Saya kira kita tidak perlu teknologi canggih, tapi untuk kesejahteraan masyarakat di NTB. Kita telah lihat pengembangan budi daya dan pengolahan pangan menggunakan teknologi. Ini sangat baik untuk menjadi role model,” ungkapnya saat membuka acara NTB Inovtex Expo 2022, Lombok, NTB, Jumat (18/3).

Menteri Teten pun menambahkan bahwa saat ini harus diadakan program inkubasi terhadap ide, kreativitas, dan inovasi para pelaku UMKM yang melakukan pengembangan teknologi. Banyak pendampingan yang dapat dilakukan terkait pengembangan teknologi seputar pertanian, budidaya ikan, ternak, dan lainnya.

Sangatlah keliru jika setiap ide dan inovasi yang mereka kembangkan hanya sekedar dilakukan untuk keperluan perlombaan saja. Menurut beliau, harus ada tindak lanjut untuk meningkatkan keluaran para pelaku UMKM yang ada di NTB tersebut.

“Kita melihat banyak event yang menghadirkan ide dan inovasi pelaku UMKM tapi hanya sampai memenangkan penghargaan saja, tidak ada pengembangan. Makanya kita harus memasukkan ini ke dalam daftar inkubasi, agar ide dan inovasi ini berjalan sampai ke produksinya. Kalau ikut lomba saja ya dapatnya hadiah saja dan inovasi ini hanya dalam perlombaan saja. Selesai, tidak ada produksi,” ujar Teten.

Menurutnya, pelaku UMKM ini selanjutnya dapat membuka industri kecilnya sendiri agar tersebar dimana-mana, sehingga terintegrasi antara satu dengan yang lain. Sehingga nanti tidak diperlukan lagi adanya keterfokusan dalam pengembangan teknologi secara masif.

Baca Juga : KemenKopUKM Targetkan UMKM Raih 90% Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah

Dalam acara Inovtex Expo 2022 tersebut, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah ikut berbicara. Beliau mengatakan bahwa acara ini merupakan langkah yang dilakukan pihaknya untuk menghadirkan berbagai kegiatan lain yang bermanfaat selain MotoGP Mandalika.

“Kami buat kegiatan di sini agar tidak hanya membicarakan MotoGP karena tidak semuanya hobi motor. Jadi kami bikin klaster-klaster seperti MotoGP, Inovtek Expo, Islamic Center, Gili Trawangan, dan lainnya agar terintegrasi semua,” ucap Zulkieflimansyah. 

Inovtex Expo 2022 ini juga merupakan salah satu langkah untuk menyukseskan program Presiden Joko Widodo untuk menghadirkan Science Techno Park di berbagai daerah di Indonesia. Beliau percaya bahwa riset, sains, dan teknologi merupakan kunci untuk pembangunan Indonesia ke depannya.

Berbagai Pihak Turut Ikut Serta Tingkatkan Kapabilitas UMKM NTB

Presiden Direktur Global Wakaf Corporation (GWC) Cecep Wahyudin ikut berbicara lebih spesifik terkait pemanfaatan teknologi terhadap pelaku UMKM di NTB. Pihaknya menghadirkan mini feed mill yang dapat membantu para peternak ayam dan petani jagung dalam membantu persoalannya, sekaligus mempermudah kinerja mereka.

“Dibangunnya mini feed mill ini jadi jawaban untuk peternak ayam dan petani jagung NTB, sehingga peternak ayam dapat bergerak mandiri. Kami akan mencoba wujudkan harapan NTB untuk swasembada daging ayam dan telur. Kami akan mulai operasikan mini feed mill ini sehingga peternak tidak perlu lagi beli dari Jawa. Kegiatan ini diharapkan dapat menyejahterakan masyarakat,” ucap Cecep.

NTB Grab Inovtek

Sementara itu, President Grab Indonesia Ridzki Kramadibarata juga menegaskan bahwa pihaknya turut serta untuk pengembangan UMKM di NTB. Pihaknya melakukannya melalui inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan penghasilan masyarakat. 

“Kami akan mengontribusikan pemberdayaan UMKM melalui promosi-promosi agar mereka memiliki akses digital. Kami latih agar UMKM punya daya saing digital yang tinggi,” tutur Ridzki.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo mengatakan bahwa pihaknya juga telah berkomitmen untuk melindungi para pelaku UMKM dengan mengikutsertakan 3.000 pelaku UMKM di NTB ke dalam layanan BPJS Ketenagakerjaan. 

“Kami terlibat untuk melindungi 3.000 UMKM di NTB. Jika terjadi resiko kecelakaan akan di-cover bukan hanya perawatannya, tapi juga santunan per bulannya. Kalau ada resiko meninggal, dua dari anak peserta tersebut akan dapat beasiswa sampai perguruan tinggi,” pungkas Anggoro.

Sumber : Siaran Pers KemenKopUKM, Siaran Pers BRIN

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment