Merubah Haluan Bisnia agar Bertahan dengan Pivot

Ketika kita menjalankan sebuah bisnis dengan ide brilian, terkadang ide yang kita anggap brilian tersebut justru tidak berjalan sesuai yang kita harapkan. Bisa juga kita menemukan peluang baru secara tidak sengaja saat menjalankan sebuah bisnis.

Sebagai contoh Anda mengawali bisnis Anda sebagai pembudidaya ikan air tawar, Anda menemukan masalah bahwa harga pakan yang terlalu tinggi adalah kendala terbesar dalam bisnis ini. Kemudian dari masalah ini Anda menemukan sebuah inovasi yakni pakan alternatif yang lebih murah.

Alih-alih Anda melanjutkan bisnis awal Anda sebagai pembudidaya ikan air tawar, Anda merubah haluan bisnis Anda sebagai produsen pakan ikan yang murah dan berkualitas. Inilah yang disebut dengan pivot, yakni melakukan perubahan pada strategi bisnis tanpa adanya perubahan visi.

Kenapa Bisnis Perlu melakukan Pivot

Pivot terjadi ketika perusahaan mengubah strategi bisnisnya untuk menanggapi tanggapan yang ia dapatkan dari konsumennya. Hal ini dilakukan agar layanan yang diberikan oleh perusahaan dapat memberikan manfaat yang optimal pada konsumen. Pivot biasanya dipengaruhi oleh tren pada sebuah industri, perubahan selera dan kebiasaan konsumen, preferensi pelanggan, atau faktor lain yang memengaruhi pendapatan perusahaan.

Meskipun terdengar sangat profit oriented (berorientasi pada keuntungan), pivot merupakan sebuah tindakan yang perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan biasanya seorang pengusaha memiliki idealisme yang tidak realistis dan juga tidak dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan pivot, seorang pengusaha bisa memberikan layanan yang dibutuhkan oleh konsumen tanpa perlu mengorbankan visinya.

Contoh Bisnis Yang Melakukan Pivot

Instagram tidak berawal seperti Instagram yang selama ini kita kenal, dalam artian instagram tidak memulai debutnya sebagai aplikasi yang didedikasikan untuk berbagi foto. Instagram menjadi platform Photo sharing seperti yang ada pada saat ini lahir dari layanan yang disebut Burbn. Sebuah aplikasi check-in berbasis lokasi.

Setelah memperhatikan popularitas fitur berbagi fotonya, yang justru mengalahkan fitur utamanya, akhirnya manajemen Burbn menghapus fitur lainnya  dan berfokus secara eksklusif pada foto, komentar, like, dan fungsi sejenisnya. Burbn tersebut akhirnya berganti nama dan menjadi Instagram sebuah platform paling populer untuk berbagi foto yang kita kenal sekarang.

Perubahan haluan yang diambil perusahaan untuk mengubah Burbn menjadi Instagram adalah contoh dari pivot.

Melakukan pivot secara drastis seperti Instagram adalah salah satu contoh yang paling sering kita dengar, tetapi tidak semua pivot harus melakukan perubahan yang sangat mendasar pada seluruh aspek perusahaan. Hal ini dikarenakan sebuah perusahaan tidak selalu memiliki kebutuhan atau sumber daya untuk melakukan sesuatu yang radikal.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan hanya perlu mengubah proses produksi atau mengubah metodepemasaran untuk menarik konsumen pada segmen yang baru

Kapan Bisnis Kita Harus Pivot

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh seorang pengusaha adalah kapan kita harus melakukan pivot, kondisi seperti apa yang mengisyaratkan kita harus melakukan pivot, atau kejadian apa yang merupakan pertanda kita harus melakukan pivot. Dalam hal ini ada beberapa indikator dimana perusahaan Anda harus melakukan pivot.

Saat salah satu fitur atau produk Anda sangat menonjol dibanding yang lain

Seperti contoh instagram di atas, ketika salah satu fitur Burbn sangat populer dibandingkan fitur yang lain, akhirnya manajemen memfokuskan semua sumberdaya dan perhatian mereka untuk memaksimalkan fungsi photo sharing.

Terkadang, salah satu fitur produk, layanan, atau model bisnis Anda akan berkinerja jauh lebih baik daripada fitur lain di sekitarnya. Jika itu yang terjadi pada perusahaan Anda, cobalah mencari kemungkinan pivot untuk mendukung satu aspek tersebut secara khusus atau eksklusif. Tujuan Anda dalam menjalankan perusahaan adalah menjadi seefisien mungkin dan untuk bekerja lebih cerdas dan mendapatkan hasil terbaik untuk usaha Anda. Dengan kata lain, pivot menjadikan inti bisnis Anda menjadi lebih fokus atau terspesialisasi.

Memangkas sebanyak mungkin beban kerja dari kegiatan operasional bisnis Anda adalah salah satu cara terbaik untuk merampingkan proses produksi. Pada gilirannya, dapat mengoptimalkan waktu dan modal yang Anda investasikan pada perusahaan Anda. Jika Anda dapat menemukan salah satu fitur produk atau layanan yang lebih dinikmati atau dimanfaatkan oleh pelanggan Anda daripada fitur yang lain, Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk melakukan pivot dan membangun infrastruktur yang baik di sekitarnya.

Bisnis ini tidak layak Dibiayai secara finansial

Ketika kita baru merintis sebuah bisnis sering kali kita memiliki motif sentimental atau terlalu idealis dalam bisnis kita. Hal ini sangatlah normal dan manusiawi karena kita butuh ide baru dan motivasi untuk memulai bisnis.

Terlepas dari betapa pentingnya bisnis ini bagi Anda secara pribadi, bisnis Anda hanya dapat berjalan sejauh modalnya memungkinkannya. Jika perusahaan Anda kehabisan uang, Anda harus siap melakukan pivot dari ide semula dan beralih kepada sesuatu yang lebih layak dilakukan secara finansial.

Maka dari itu lihatlah bisnis Anda secara jujur ​​dan objektif  tanpa terlalu melibatkan emosi dan idealisme Anda.

Pasar tidak merespon seperti yang Anda harapkan

Anda harus selalu memperhitungkan fakta bahwa kebenaran mungkin menyakitkan. Terkadang konsumen tidak akan tergerak oleh produk Anda. Mungkin, Anda akan melebih-lebihkan manfaat pada produk atau layanan Anda yang tidak diinginkan konsumen. Atau mungkin, target Anda tidak mampu membeli dengan harga yang Anda tetapkan.

Setiap kasus di mana produk atau layanan Anda tidak direspon oleh konsumen seperti yang Anda kira akan menyebabkan pivot. Anda harus mengubah model bisnis Anda untuk dapat memberikan manfaat yang lebih baik kepada target Anda.

Ambil langkah untuk meningkatkan manfaat yang dapat diberikan oleh bisnis Anda. Hal ini bisa berarti menurunkan harga Anda, berfokus pada pengembangan lebih lanjut pada fitur tertentu, atau mengubah target pasar Anda. Anda harus membuat konsumen melihat bisnis Anda dari sudut pandang baru.

Anda Tidak Mampu Bersaing Dengan Kompetitor Anda

Anda akan selalu berhadapan pada beragam jenis kompetisi. Jika perusahaan lain benar-benar mendominasi ruang gerak Anda atau membatasi Anda pada bidang yang tidak Anda kuasai mungkin inilah saatnya bagi Anda untuk melakukan pivot.

Bidang industri Anda mungkin memang terlalu banyak pesaing. Mungkin ada terlalu banyak kompetitor di dalamnya untuk berebut pangsa pasar yang terlalu kecil. Pada kasus ini, Anda harus tampil beda dari yang lain, artinya sudah saatnya Anda melakukan pivot.

Kemenangan yang terbaik adalah kemenangan yang dapat Anda raih tanpa harus bertarung dengan musuh Anda.

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment