Pandemi corona(Covid-19) yang terjadi di Indonesia berdampak besar pada hampir semua sektor. Namun nyatanyamasih ada peluang untuk pengusaha tetap melakukan kegiatan bisnis melalui ekspor di tengah pandemi. Dalam keadaan penyebaran virus covid-19 yang semakin tinggi menyebabkan banyak pengusahaan di Indonesia mengalami keterpurukan dengan situasi yang ada, tetapi bagi pengusaha yang dapat membaca peluang bisnis maka pandemi saat ini adalah kesempatan terbaik dalam membentuk komunikasi jaringan baru perluasan usaha, apalagi dengan industri 4.0 mencari informasi itu mudah.
Salah satu keuntungan mengekspor barang saat pandemi adalah memperluas jangkauan bisnis bagi pelaku usaha. Perlu diketahui, bahwa pasar internasional sebenarnya sangat tertarik dengan produk Indonesia, Bayangkan saja jika ternyata bisnis yang kita lakukan diminati pasar internasional, namun selama ini Anda tidak pernah mencoba memperbesar pasar karena takut atau tidak tahu caranya?. Belum lagi persaingan pasar sempura antar bisnis yang sama di Indonesia akan membuat ketatnya setaip pengusaha untuk saling mendapatkan konsumen.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai LPEI/Indonesia Eximbank telah lama mengeluarkan Export Call Center sebagai fasilitas dalam membantu kegiatan eksportir. Dalam keadaan saat ini, fasilitas LPEI akan menjembatani pertemuan antara eksportir dan importir yang akan melakukan jual-beli produk atau jasa di Indonesia. Menurut Sinthya Roesly selaku Direktur Eksekutif Indonesia mengungkapkan bahwa eksportirdapat lebih mudah menjangkau pasar sehingga bridging sesuai sisi demand yang ada.
Strategi pemasaran bisnis ekspor internasional perlu memperhatikan perencana seperti memahami internal perusahaan yang berkaitan dengan legalitas, dana, kapasitas produksi, kualitas, kuanlitas hingga akses pasar. Tidak semua produk yang kita ekspor bisa masuk dengan mudah ke negara tujuan. Perlu strategi memahami kebuutuhan negara tujuan ekspor, strategi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan Analisis Swot sebagai kunci memahami titik kekuatan dan kelemahan. Dalam perluasan jaringan komunikasi perdagangan eksportir, hal ini sangat penting untuk meningkatkan loyalitas konsumen negara tujuan, terutama dalam memenuhu kebutuhan dalam skala ekspor besar.
Kegiatan perluasan bisnis pada masa pandemi covid-19 dapat dilakukan dengan memanfaatkan kegiatan yang disediakan Kementerian Perdagangan RI yaitu melalui optimalisasi penggunaan platform digital sebagai pendongkrak kinerja ekspor nasional. Dalam kegiatan ini, Kemendag menggandeng salah satu platform digital Indonesia Goorita.com yang telah terintegrasi langsung dengan sistem marketplace internasional seperti eBay, Amazon, dan Etsy. Kegiatan ini juga didukung oleh GoPlay sebagai platform live streaming Gojek Indonesia, sehingga pelaku usaha eksportir dalam skala apapun dapat mempromosikan produk dan jasa mereka melalui fasilitas ini. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia dibawah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal PENmembuat agenda peggelar “Promosi Ekspor Melalui Platform Digital Indonesia” sebagai wadah untuk pelaku usaha di Indonesia.
Ketika mendengar kata “berbayar” kebanyakan pengusaha akan mempertimbangkan hal tersebut. namun jika kegiatan tersebut akan menguntungkan maka akan dilakukan oleh pengusaha bisnis seperti penggunaan ambassador, influencer, atau ilkan online lainnya. Dalam kegiatan ekspor barang, penggunaan website berbayar juga dapat dilakukan.
Apa itu situs web berbayar? Maksudnya adalah berlangganan situs web yang sudah memiliki data dan permintaan dari pembeli. Biasanya saat kita berselancar di internet mencari barang impor dari luar negeri, kita akan masuk ke website yang memiliki akses semua data pembeli dan update permintaan barang dan jasa terbaru, namun terkadang saat ingin mengetahui informasi pembeli lebih lanjut, biasanya akan diarahkan menjadi member websitedan ada dana pembiayaan yang harus dikeluarkan sebagai penguna layanan jasa web tersebut. Tidak bisa dipungkiri, hampir semua kemungkinan website membutuhkan dana untuk memulainya. Jika website yang dibutuhan eksportir sudah tepat, maka akan banyak prospek yang bisa didapatkan karena informasi knsumen sudah ada diperoleh.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, expo jual beli produk dan jasa untuk keperluan ekspor merupakan event yang paling ditunggu bagi para eksportir. Pameran ekspor dan impor adalah jalan emas bagi para eksportir maupun importir dalam memperloleh informasi lengkap tentang konsumen. Namun, sama dengan event lainnya,kegiatan tersebut sedikit tertunda karena adanya pandemi, sehingga ekspor dan impor beralih konsep menjadi pameran virtual.Tujuannya tentu saja untuk mengurangi penyebaran virus corona (Covid-19) dengan melakukan social distancing.
Dengan kegiatan pameran atau Expo, kita berpeluang mendapatkan informasi traffic yang spesifik dan serius. Beberapa contoh expo adalah SIAL Interfood, Trade Expo Indonesia (TEI), INACRAFT, atau kegiatan yang diadakan pemerintah. Biasanya di expo internasional juga ada acara ‘Business Matching’ dimana para penjuala barang dan jasadapat menawarkan/memasarkan ke pembeli dari luar negeri sesuai kebutuhan mereka bahkan permintaan buyer bisa sangat banyak.
Jaringan komunikasi yang semakin banyak dimintasi oleh knsumen berbagai dunia adalah platfrom media sosial. Tidak saing lagi jika pada masa pandemi saat ini penggunaan media sosial untuk promosi, mencari konsumen, koneksi rekan kerja semakin tinggi, begitu pula dengan penggunaan media sosial untuk keperluan bisnis ekspor-impor. Platform sosial media seperti Facebook, Twitter, Tiktok dan Instagram sangat berpotensi untuk menarik perhatian pasar internasional. Tidak hanya itu, aplikasi media sosial yang semakin berkembang dapat dimanfaatkan eksportir dalam kegiatan memperluas pasar penjualan produk dan jasa, contohnya bergabung dalam grup ekspor-impor barang di platfrom Facebook.