Franchise atau waralaba adalah metode mendistribusikan produk atau layanan yang melibatkan Franchisor sebagai pemilik merek dagang atau nama dagang dan sistem bisnis. Dan Franchisee atau penerima waralaba, yang membayar royalti dan seringkali biaya investasi awal untuk mendapatkan hak atas kekayaan intelektual di bawah nama dan sistem franchisor.
Booming kesuksesan waralaba tidak terjadi sampai masa pasca Perang Dunia II. Namun demikian, dasar-dasar waralaba modern telah ditemukan pada Abad Pertengahan ketika pemilik tanah membuat perjanjian seperti waralaba dengan memungut pajak, yang meminta sejumlah persentase dari uang yang mereka kumpulkan.
Salah satu waralaba Amerika pertama yang sukses diawali oleh apoteker bernama John S. Pemberton. Pada tahun 1886, ia mengarang minuman yang terdiri dari gula, tetes tebu, rempah-rempah, dan buah koka.
Pemberton memberi lisensi pada orang-orang tertentu untuk mengemas dan menjual minuman tersebut, yang merupakan sebuah versi awal dari apa yang sekarang dikenal sebagai Coca-Cola. Dia adalah salah satu orang yang paling awal dan yang paling sukses memperkenalkan sistem operasi waralaba di Amerika Serikat.
Waralaba memiliki beberapa keuntungan dan kerugian bagi perusahaan yang ingin berekspansi ke area baru dan pasar luar negeri. Keuntungan utama adalah bahwa perusahaan tidak harus menanggung biaya pengembangan dan risiko membuka pasar sendiri, karena franchisee biasanya bertanggung jawab atas biaya dan risiko tersebut, menempatkan tanggung jawab pada franchisee untuk membangun operasi yang menguntungkan secepat mungkin.
Melalui waralaba, sebuah perusahaan memiliki potensi untuk membangun kehadiran global dengan cepat dan juga dengan biaya dan risiko yang rendah.
Bagi penerima waralaba atau franchisee, keuntungan utama adalah akses ke merek terkenal, dukungan dalam mendirikan bisnis menggunakan manual operasi yang standar dari perusahaan induk, dan dukungan operasional berkelanjutan termasuk akses ke pemasok dan pelatihan karyawan.
Anda akan mendapatkan akses ke program pelatihan yang memberi Anda semua keterampilan yang Anda butuhkan untuk menjalankan waralaba dengan sukses. Kebanyakan waralaba menyediakan skema pelatihan awal serta dukungan berkelanjutan.
Sebagai bagian dari paket waralaba, Anda juga akan menerima bantuan dalam bentuk periklanan dan pemasaran. Sulit bagi bisnis independen untuk membangun basis pelanggan ketika mereka baru saja muncul di pasar, tetapi waralaba akan membantu mempromosikan baik secara lokal maupun nasional.
Waralaba dibuat dengan pengembangan sistem, penelitian, dan pengalaman industri selama bertahun-tahun dan dikembangkan oleh para profesional di bidangnya. Berbeda jika kita harus memulai bisnis dari nol tanpa pengalaman apapun sehingga membuat kita memiliki kecenderungan gagal yang sangat besar ketimbang memulai bisnis dengan membeli franchise.
Bank sangat menyukai nasabahnya yang ingin meminjam uang untuk membeli franchise, karena franchise memiliki resiko yang lebih kecil ketimbang nasabah yang belum pernah menjalankan bisnis sebelumnya. Hal inilah yang membuat kemungkinan mena=dapatkan pinjaman dari bank sangat memungkinkan.
Anda lebih mungkin untuk mendapatkan pendanaan dari bank jika Anda membuka bisnis waralaba daripada jika Anda memulai bisnis mandiri dari awal karena Anda akan dianggap kurang berisiko.
Sebagian besar waralaba kecil dapat dioperasikan dari rumah. Itu berarti biaya awal akan lebih rendah dan biaya tambahan lainnya hampir tidak ada. Tidak diperlukan karyawan tambahan, sehingga biaya yang terkait dengan karyawan, seperti asuransi dan gaji tidak diperlukan. Sehingga lebih mudah untuk menghasilkan keuntungan dalam waktu singkat.
Memiliki sumber pendapatan kedua selain dari pekerjaan utama Anda dapat membuat Anda merasakan keamanan finansial saat terjadi krisis ekonomi. Dengan berinvestasi dalam waralaba Anda seperti memiliki jaring pengaman, jika Anda terancam mendapatkan PHK dari pekerjaan utama.
Kerugian utama dari waralaba adalah kontrol kualitas, karena pemilik waralaba ingin menjaga kualitas dan konsistensi produk perusahaan. Mereka ingin konsumen merasakan kualitas yang sama terlepas dari lokasi atau status waralaba.
Ini bisa menjadi masalah besar bagi sistem waralaba, karena pelanggan yang memiliki pengalaman buruk di salah satu cabang atau outlet waralaba mungkin berasumsi bahwa mereka akan memiliki pengalaman yang sama di lokasi lain. Jarak yang jauh juga dapat mempersulit perusahaan untuk mendeteksi apakah cabang waralaba yang mereka berikan lisensi mampu menjaga kualitas atau tidak.
Salah satu cara mengatasi kerugian ini adalah dengan mendirikan anak perusahaan di setiap negara di mana perusahaan berekspansi. Solusi ini akan mengurangi kesulitan dalam melakukan kontrol kualitas.
Biaya awal investasi tergantung pada waralaba yang Anda pilih untuk investasi Anda dan sektornya.
Beberapa dari mereka membutuhkan investasi yang terjangkau dan besaran anggaran mudah disesuaikan dengan kondisi keuangan Anda, sedangkan beberapa franchise dengan nama besar membutuhkan jumlah yang besar. Pastikan Anda sudah mengetahui berapa total royalti dan investasi awal yang diperlukan untuk memulai waralaba.
Jika Anda melihat dari sudut pandang pemilik waralaba maka setiap kali Anda membuka cabang waralaba baru, Anda mendelegasikan tanggung jawab Anda dan reputasi bisnis Anda kepada orang lain dan kehilangan kendali atas kegiatan operasionalnya. Hal ini beresiko pada kerusakan nama baik atau brand pada perusahaan Anda dan dianggap sebagai salah satu kelemahan utama sistem waralaba.
Jika dilihat dari sudut pandang franchisee, meskipun dia membayar atas hak penggunaan brand dan kekayaan intelektual lainnya, dia tidak memiliki wewenang untuk melakukan perubahan. Semua prosedur operasional telah ditentukan dan pemilik waralaba harus bekerja sesuai dengan itu. Hal ini termasuk kegiatan operasional yang Anda anggap akan mngurangi keuntungan Anda seprti biaya renovasi tahunan yang tidak perlu.
Setiap pengusaha suka berurusan dengan pemasok dan vendor sesuai kecocokannya sendiri tetapi dalam model waralaba, pembeli hak waralaba harus berurusan dengan mereka yang memiliki kontrak dengan perusahaan induk.
Bahkan jika Anda telah menemukan pemasok yang siap memenuhi syarat dan ketentuan Anda. Kerugian nyata dari waralaba adalah bahwa waralaba baru harus menggunakan jaringan pasokan yang didikte oleh pemilik waralaba bahkan dengan mengorbankan keuntungannya sendiri.
Dalam beberapa tahun terakhir, ide waralaba telah diambil oleh sektor perusahaan sosial, yang berharap dapat menyederhanakan dan mempercepat proses pendirian bisnis baru. Sejumlah ide bisnis, seperti pembuatan sabun organik, ritel makanan sehat, dan pengoperasian hotel telah diidentifikasi cocok untuk diadopsi oleh perusahaan sosial yang mempekerjakan orang-orang cacat dan orang kurang beruntung.
Waralaba sosial juga mengacu pada teknik yang digunakan oleh pemerintah dan donor bantuan untuk menyediakan layanan kesehatan klinis di negara berkembang.
Tujuan Usaha Waralaba Sosial adalah untuk mencapai tujuan pembangunan dengan menciptakan kegiatan mandiri yang berkelanjutan dengan menyediakan produk dan layanan di daerah yang belum terlayani. Mereka menggunakan karakteristik Model Waralaba untuk memberikan pengembangan kapasitas, Akses ke Pasar dan Akses ke permodalan.