Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki berencana menjadikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai hub barat Indonesia untuk ekspor produk-produk UMKM, setelah sebelumnya Provinsi Bali sukses dijadikan hub timur.
“Perlu disampaikan, kami akan memanfaatkan Kepri sebagai hub bagian barat untuk ekspor UMKM,” katanya usai menghadiri upacara pembukaan Puncak Kampanye Gernas BBI UKM Kepri #WithoutBorder-Expanding to the New Market di Harbour Bay, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (30/3).
Menurutnya, pembentukan Kepri sebagai hub barat merupakan langkah yang strategis. Mengingat Kepri yang berhadapan langsung dengan negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja, maupun Vietnam.
Baca Juga : Tak Berizin, 95 Cabang Koperasi Simpan Pinjam KOMIDA Ditutup KemenKopUKM
“Saya kira ini potensi yang sangat besar. Dan potensi pariwisata Kepri juga terbesar kedua setelah Bali. Provinsi Kepri bisa menjadi showcase untuk UMKM dengan target market luar negeri,” imbuhnya.
Selanjutnya agar produk UMKM mampu berdaya saing di pasar global, Menteri Teten mengaku saat ini pihaknya sedang menyiapkan ekosistem UMKM dalam meningkatkan kualitas produksi secara lebih baik. Salah satunya dengan modernisasi alat produksi melalui konsep rumah produksi. Pihaknya juga terus melakukan pendampingan berkala.
“Apalagi isu packaging, branding, dihal itu Presiden Jokowi menaruh perhatian luar biasa. Coba kalau kita ke Jepang, sampai di Bandara Narita itu tergiur untuk membeli oleh-oleh di sana, tergoda karena packaging-nya cantik,” sebut Teten.
Dalam menyiasati isu tersebut, harus didukung dengan ekosistem yang menyeluruh. Tak hanya dari kemasan tapi juga dari sisi pembiayaan. “Kami fokus pada dua hal. Pertama, produk yang berbasis kreativitas berupa produk custom. Dan kedua, produk UMKM berbasis inovasi teknologi atau ada sentuhan teknologinya,” ujar MenKopUKM.
Tentang banyaknya serangan produk impor termasuk yang ada di Kepri, mayoritas berasal dari negara China. KemenKopUKM mengatasinya dengan terus berkoordinasi dengan e-commerce crossborder sesuai arahan Presiden Jokowi supaya mereka tidak lagi menjual produk dari luar Indonesia yang UMKM bisa memproduksi sendiri.
“Saya sudah ngobrol dengan Mensesneg Pratikno, khususnya sistem perdagangan elektronik sudah ada pembatasan yang memungkinkan produk dalam negeri jauh lebih mendominasi market. Namun di sisi lain, masyarakat Indonesia juga harus mencintai produk anak bangsa sendiri. Kalau nggak dibeli ya mereka nggak punya kesempatan untuk meningkatkan mutunya,” tegas Menteri Teten.
Sumber : Siaran Pers KemenKopUKM