KemenKopUKM Adakan Vaksinasi Booster Dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mempercepat dilakukannya vaksinasi demi tercapainya herd immunity dan penekanan laju penyebaran Covid-19 melalui kolaborasi bersama koperasi. Kali ini Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) menjadi rekan penyelenggaraan kegiatan vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster).

Kegiatan vaksinasi booster ini juga didukung oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Total 1000 dosis vaksin akan diberikan kepada anggota koperasi, keluarga, serta masyarakat sekitar.

Diuraikan oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, kegiatan vaksinasi booster ini dilaksanakan sebagai salah satu strategi untuk mengakselerasi program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional). Diharapkan ke depan masyarakat dapat kembali melakukan aktivitas normal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Program vaksinasi ini diharapkan dapat juga mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 sebesar 4,7 hingga 5,5 persen.

“Percepatan vaksinasi booster ini supaya kita segera pulih dari Covid-19, dan ingin segera masyarakat hidup normal. Sehingga kegiatan usaha perkantoran, sekolah bisa beraktivitas lagi, penting agar mendorong ekonomi bangkit kembali,” kata Menteri Teten saat melakukan kunjungannya di acara vaksinasi booster Kopsyah BMI, Cikupa, Tangerang, Banten, Selasa (15/3). Turut mendampingi, Deputi Bidang Koperasi Ahmad Zabadi dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

Baca juga: KemenKopUKM Hadirkan Lebih Dari 1500 Produk UMKM di MotoGP Mandalika

Beliau melanjutkan bahwa vaksinasi booster telah dilaksanakan sejak tanggal 12 Januari 2022 lalu dan diberikan secara gratis kepada masyarakat. Ini semua sesuai dengan arahan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.

Dasbor vaksin.kemenkes.go.id per 14 Maret 2022 menunjukkan data progresif pemberian vaksinasi. Vaksinasi dosis 1 mencapai 193.591.293 dosis (92,95 persen), vaksinasi dosis 2 sebesar 151.693.762 dosis (72,84 persen), dan vaksinasi dosis 3 (booster) yakni baru mencapai angka 14.724.644 dosis (7,07 persen). Target sasaran vaksinasi nasional sebesar 208.265.720.

Indonesia sendiri menempati peringkat keempat dunia dari sisi jumlah rakyat yang telah mendapatkan suntikan vaksin. Berurutan pada peringkat tiga teratas, yakni China, India, dan Amerika Serikat (AS).

KemenKopUKM meninjau vaksinasi booster

“Dari sisi vaksinasi kita sudah sejajar dengan negara-negara besar. Diprediksi pada tahun 2045, Indonesia menjadi empat negara besar dunia. Vaksinasi kita sudah menyamai mereka. Ini juga berkat vaksinasi yang telah diselenggarakan oleh Koperasi Syariah BMI, sebab pemerintah tidak bisa sendiri. Kolaborasi harus menjadi agenda bersama,” tegas MenKopUKM.

Beliau menambahkan, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat saat ini sedang mempersiapkan proses transisi dari pandemi menuju endemi. Untuk itu ia berpesan kepada bupati dan pemerintah di daerah agar turut mengawasi dan memastikan keikutsertaan semua lapisan masyarakat dalam menjaga protokol kesehatan.

“Kalau sudah endemi, sudah menjadi tanggung jawab masing-masing dalam menjaga protokol kesehatan, di samping pemerintah turut dalam menyediakan fasilitas kesehatan secara lengkap.”

Beliau turut menegaskan, Koperasi dan UMKM mampu menggerakkan roda perekonomian sehingga perlu mendapat prioritas utama dalam pemberian vaksinasi. Keduanya merupakan ujung tombak pemulihan ekonomi serta tulang punggung perekonomian di Indonesia.

“Koperasi selain memiliki 3 fungsi utama, yakni sebagai bisnis, kegiatan usaha, dan kegiatan ekonomi, juga memiliki fungsi lain sebagai pendidikan dan kegiatan sosial. Dua hal ini yang membedakan koperasi dengan korporasi. Untuk itulah, fungsi koperasi sebagai pendidikan dan kegiatan sosial harus terus diselenggarakan,” imbau Menteri Teten.

Sumber: Press release KemenKopUKM.

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment