UKM di Indonesia sebagian besar masih dikelola dengan metode tradisional, sentuhan teknologi informasi belum optimal. Disisi lain jumlah pelanggan atau transaksi yang dilakukan oleh UKM bisa tidak dalam nilai kecil lagi. Salah satu pendekatan bisnis modern adalah dengan memperhatikan faktor pelanggan, bukan saja sebelum transasksi, tapi tidak kalah penting adalah setelah transasksi. Aplikasi pada bidang teknologi informasi pada domain ini disebut dengan Customer Relationship Management (CRM). Permasalahan pengembangan CRM lebih melihat kepada perusahaan besar dan budaya barat.
Pemasaran berkembang dengan pesat dan memahami perilaku konsumen menjadi salah satu strategi dalam keberhasilan memasarkan produk. Kendala yang sering dihadapi sebagian besar Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah kesulitan memasarkan produk-produknya dan mempertahankan pasar yang sudah ada di samping beberapa kendala lain seperti inovasi tidak optimal, keuangan rumah tangga bercampur dengan keuangan industri dan manajemen tradisional.
Aplikasi CRM saat ini sudah banyak beredar di pasaran, kebanyakan dibuat oleh perusahaan Amerika dan Eropa yang telah lebih dulu mengimplementasikan CRM di perusahaan mereka. AMR Research melaporkan beberapa penyedia software CRM seperti Siebel Systems, Clarify (Nortel Networks), PeopleSoft dan Oracle sebagai pemimpin pasar. Sementara itu perusahaanperusahaan penyedia jasa profesional CRM sebagai pemimpin pasar misalnya Accenture, Art Technology Group, Cambridge Technology Partners, CSC, Deloitte Consulting, EDS, eLoyalty, Cap Gemini Ernst & Young, IBM Global Services, KPMG Consulting dan PriceWaterhouseCoopers.Hal ini menunjukkan bahwa penyedia software CRM sebagian besar adalah perusahaan-perusahaan asing yang mungkin membuat Usaha Kecil dan Menengah (UKM) enggan memanfaatkan aplikasi CRM ke dalam usaha bisnisnya, karena mahalnya aplikasi tersebut dan vendor asing masih kurang memahami persiapan proses bisnis usaha kecil dan menengah yang unik.
Hal inilah yang memotivasi penelitian ini dilakukan untuk membantu UKM dalam usahanya dengan merancang aplikasi CRM yang mudah dan terjangkau. Dengan demikian rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah perancangan aplikasi customer relationship management (CRM) yang sesuai, mudah dan terjangkau untuk Usaha Kecil dan Menengah?”
Lokalisasi CRM
Pada intinya, CRM adalah sederhana, dan secara intuitif menarik dengan konsep dasar untuk menarik pelanggan baru, mengenal mereka dengan baik, memberikan mereka pelayanan yang luar biasa, dan mengantisipasi keinginan dan kebutuhan mereka serta mempertahankan pelanggan lama untuk tetap merasa dihargai dan dibutuhkan oleh perusahaan. Ketika perusahaan melakukan hal-hal tersebut dengan baik, peningkatan pendapatan dan keuntungan cenderung mengikuti.
Hal-hal tersebut yang berusaha dilakukan oleh perangkat lunak CRM. Perusahaan yang mampu menggunakan perangkat lunak CRM adalah perusahaan besar, karena beberapa alasan sebagai yakni biaya mahal, memerlukan spesialisasi teknologi informasi, dan memerlukan infrastruktur teknologi informasi yang modern. Mengadopsi CRM yang sudah ada untuk disesuaikan dengan kebutuhan lokal (UKM). Model seperti ini dikenal dengan istilah lokalisasi.
Internasionalisasi dan lokalisasi dalam komputasi berarti adaptasi perangkat lunak komputer dengan bahasa yang berbeda, perbedaan regional dan persyaratan teknis dari target pasar. Internasionalisasi adalah proses mendesain aplikasi perangkat lunak agar bisa diadaptasi ke berbagai bahasa dan wilayah tanpa perubahan rekayasa. Lokalisasi adalah proses menyesuaikan perangkat lunak internasionalisasi untuk wilayah atau bahasa tertentu dengan menambahkan komponen local tertentu dan menerjemahkan teks.
Lokalisasi mengacu pada adaptasi dari konten produk, aplikasi atau dokumen untuk memenuhi persyaratan bahasa, budaya dan yang lain dari target pasar yang spesifik. Lokalisasi seringkali secara substansial lebih kompleks.
Hal ini memerlukan penyesuaian yang berkaitan dengan :
Teks dan grafis yang berisi referensi ke objek, tindakan atau gagasan yang dalam budaya tertentu, mungkin akan menyebabkan salah tafsir.
CRM berarti hal yang berbeda untuk orang yang berbeda, dan hal itu dilaksanakan dengan cara yang berbeda. Pada beberapa perusahaan, CRM berarti menciptakan penawaran kepada pelanggan berdasarkan perilaku masa lalu mereka dan karakteristik demografis. Oleh karena itu perlu pemahaman lokalisasi dalam membangun CRM.
Lokalisasi CRM (atau perangkat lunak apapun) mempengaruhi lebih dari apa yang dipikirkan awalnya. Agar CRM mampu beradaptasi ke bahasa lokal tidak hanya masalah menerjemahkan teks yang ditampilkan pada layar. Pertimbangkan misalnya mata uang yang digunakan di negara tertentu (USD atau $ di Amerika Serikat, GBP atau £ di Inggris), format tanggal dan waktu (misalnya: 16 November 2009 akan sering ditulis sebagai 2018/6/6 di Amerika Serikat, tetapi di Indonesia format akan 6/6/2018) atau format angka (jumlah yang sama akan ditulis sedikit berbeda di negara yang berbeda: 1,500.20 di Amerika, namun di Indonesia 1.500,20).
Demikian informasi yang disampaikan, semoga bermanfaat untuk sobat semua yang sedang membaca.