Menjalani bisnis atau menjadi pengusaha adalah impian banyak orang, tapi apakah semudah itu dijalani? Tentu saja ada banyak sekali tanggung jawab dan aturan baru yang perlu kamu emban, ketika kamu memulai bisnis baru. Kamu harus bisa mengatur keuangan bisnis kamu dengan baik dan benar. Tanpa manajemen keuangan yang teratur, suatu bisnis bisa terancam bangkrut atau dituntut karena tidak membayar pajak yang semestinya. Untuk itu, kamu perlu membuat laporan keuangan. Tapi bagaimana caranya membuat laporan keuangan untuk bisnis UKM? Yuk, baca selanjutnya untuk tahu cara mudahnya!
Sebelum kamu bisa mulai membuat laporan keuangan, kamu perlu tahu sebutan-sebutan yang ada. Pertama, dasar membuat laporan keuangan terdiri dari dua hal, yaitu debit dan kredit. Apa itu debit dan kredit? Tentunya di telinga beberapa orang istilah ini masih terdengar asing, bukan? Mari kita perjelas satu-satu.
Debit adalah pencatatan akuntansi dimana aset dan biaya pengeluaran mengalami peningkatan. Debit biasanya berada di sebelah kiri kolom pada laporan keuangan. Yang dikategorikan sebagai debit dapat berupa biaya alat, sewa lahan dan hutang.
Sementara itu, kredit adalah pencatatan akuntansi dimana akun hutang dan biaya pemasukan mengalami peningkatan. Kredit biasanya berada di sebelah kanan kolom pada laporan keuangan. Yang dapat dikategorikan sebagai kredit adalah aset pemilik, dana dari investor, modal, kepemilikan lahan dan lain-lain.
Selain kedua hal tersebut, adapula yang disebut dengan saldo. Apa itu saldo? Saldo adalah selisih antara uang yang masuk (kredit) dan uang yang keluar (debit).
Lalu, bagaimana kita membedakan antara transaksi yang debit dengan transaksi yang kredit? Dalam dunia akuntansi ada 5 elemen dasar untuk membagi jenis-jenis transaksi mana yang masuk ke debit atau kredit. Berikut ini adalah 5 elemen dasar tersebut:
Aset adalah semua sumber ekonomi atau kekayaan yang dimiliki oleh seseorang, yang diharapkan dapat memberikan manfaat usaha di masa depan. Ini termasuk uang tunai, piutang, persediaan, prabayar, investasi, properti dan peralatan. Berikut ini adalah jenis-jenis aset:
Aset lancar adalah aset yang diharapkan dapat terealisasi dan memberikan manfaat dalam jangka pendek, yaitu sekitar satu tahun. Aset lancar ini bisa berupa investasi jangka pendek, kas, piutang, persediaan, dan penghasilan yang masih diterima.
Aset tetap adalah aset yang memiliki wujud dan siap digunakan dalam operasional perusahaan. Aset tetap tidak dimaksudkan untuk dijual dan memiliki manfaat lebih dari satu tahun. Beberapa aset tetap meliputi gedung, tanah, dan investasi jangka panjang.
Aset tak berwujud adalah aset tetap yang tidak memiliki wujud dan memiliki manfaat dengan memberikan hak ekonomi dan hukum kepada pemiliknya. Contohnya adalah waralaba, hak paten, dan hak cipta
Dalam persamaan akuntasi, aset = liabilitas + ekuitas. Nah, aset ini kalau dalam laporan keuangan masuknya ke dalam debit.
Liabilitas adalah kewajiban perusahaan saat ini yang timbul dari peristiwa masa lalu. Penyelesaiannya diharapkan menghasilkan sumber daya yang mewujudkan manfaat ekonomi. Contohnya adalah hutang, hutang pajak penghasilan dan lain-lain. Liabilitas dalam laporan keuangan masuk ke dalam pos kredit.
Ekuitas adalah kepentingan pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajibannya. Struktur ekuitas berdasarkan pada bentuk bisnisnya. Beberapa contohnya adalah kepemilikan perseorangan (ekuitas pemilik), kemitraan (ekuitas mitra), korporasi saham (ekuitas pemegang saham), dan non-stick korporasi nirlaba (saldo dana atau ekuitas anggota). Ekuitas dalam laporan keuangan masuk ke dalam pos kredit.
Pendapatan atau revenue adalah peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan kewajiban yang menghasilkan peningkatan ekuitas, selain yang terkait dengan kontribusi dari peserta ekuitas. Contohnya adalah pendapatan sewa, penjualan barang atau jasa, pendapatan komisi dan sebagainya. Pendapatan atau revenue ini, kalau dalam pos laporan keuangan, masuknya ke kredit.
Pengeluaran atau expenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntasi dalam bentuk arus keluar atau penipisan aset atau timbulnya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi kepada peserta ekuitas. Contohnya adalah biaya sewa, gaji karyawan, lisensi dan pajak. Pengeluaran atau expenses ini dalam pos laporan keuangan masuk ke dalam kolom debit.
Nah, setelah kita mengetahui hal-hal apa saja yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan sederhana, sekarang ada yang namanya: Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yaitu ketetapan yang dihasilkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan diterbitkan pada 17 Juli 2009 yang mulai berlaku secara efektif sejak 1 Januari 2011. Standar tersebut dibuat untuk pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ingin menggunakan prinsip-prinsip laporan keuangan untuk menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, laporan arus kas, dan lain-lain. Berikut ini adalah laporan keuangan menurut SAK ETAP:
Apa itu laporan neraca? Laporan neraca adalah laporan yang memiliki fungsi menunjukkan kondisi, informasi, dan posisi keuangan bisnis Anda. Melalui laporan neraca inilah kamu dapat mengetahui data tentang kewajiban berupa utang, ekuitas, atau modal perusahaan, dan jumlah aktiva berupa harta atau aset. Nah, ada dua jenis laporan neraca yang perlu kita ketahui nih. Apa aja sih?
Laporan neraca bentuk Skontro menyajikan rekening dalam dua sisi. Pada sisi kanan adalah komponen pasiva, yaitu modal dan kewajiban. Sedangkan, pada sisi kiri adalah komponen aktiva, yaitu kas, surat berharga, hak paten, piutang dagang, piutang wesel, hak cipta dan lain-lain.
Laporan neraca bentuk Stafel adalah laporan neraca yang dibuat secara berurutan mulai dari aktiva, pasiva, dan modal.
Penyajian laporan neraca tersebut sebaiknya disesuaikan dengan jumlah pos akun yang dipakai oleh entitas bisnis. Bentuk penyajian Skontro yang menyamping lebih efektif dipakai bila akun perusahaan jumlahnya sedikit. Sedangkan, penyajian Stafel lebih efektif dipakai oleh perusahaan yang jumlah akunnya banyak karena bentuk penyajiannya memanjang kebawah.
Gampangnya laporan laba rugi adalah tentang selisih pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya beban. Dalam penyusunan laporan laba rugi terdapat empat elemen penting yang perlu dipertimbangkan antara lain:
Secara umum, terdapat dua jenis laporan laba rugi yaitu single step dan multistep.
Laporan laba rugi single step ini adalah jenis laporan laba rugi dimana semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur operasi berada pada posisi awal laporan laba rugi. Berikut adalah syarat penyajian laporan dalam Single Step:
Alasan suatu perusahaan menggunakan bentuk laporan single step ini biasanya karena formatnya lebih sederhana dan mudah dibaca. Selain itu, penggunaan dalam bentuk single step ini karena perusahaan belum menyadari adanya laba.
Bagaimana dengan laporan multistep? Laporan multistep adalah bentuk laporan laba atau rugi dimana di dalamnya terdapat beberapa langkah dalam menentukan laba bersih perusahaan. Berikut adalah aturan penyajian laporan dalam multistep:
Laporan multiple step income statement ini memisahkan transaksi operasi dan transaksi non-operasi. Selain itu, terdapat perbandingan biaya dan beban terhadap pendapatan yang terkait.
Ekuitas dalam ilmu akuntansi dapat diartikan sebagai modal atau kekayaan entitas. Entitas di sini bisa perusahaan, UKM dan lain sebagainya. Ekuitas didapat dari selisih jumlah aktiva (aset) setelah dikurangi dengan pasiva (kewajiban). Laporan perubahan ekuitas berarti laporan keuangan yang memuat tentang segala perubahan atas ekuitas untuk suatu periode. Laporan perubahan ekuitas terdiri dari:
Merupakan sebuah dana yang disetorkan pada saat awal mula usahanya berjalan. Modal ini bisa berasal dari investasi awal maupun penambahan investasi.
Merupakan hasil dari selisih penjualan yang terjadi selama transaksi berjalan.
Merupakan pengambilan dana pribadi yang dilakukan oleh pemlik modal.
Merupakan modal yang diperoleh setelah terlunasinya semua beban-beban selama masa periode berjalan.
Laporan arus kas adalah yang memuat segala informasi yang berhubungan dengan kas masuk dan keluar dalam periode yang ditetapkan. Karena itu berhubungan dengan waktu pencatatan, laporan arus kas juga berlaku sebagai syarat dengan informasi perubahan historis atas kas. Apa saja elemen-elemen laporan arus kas? Ada 3 bagian yaitu:
Contoh dari kas aktivitas operasi adalah pembayaran dan pendapatan piutang, pembayaran gaji, pengeluaran operasional dan lain-lain. Laporan kas dari aktivitas operasi terdiri dari kegiatan atau operasi utama pada sebuah perusahaan yang secara langsung berimbas pada kas.
Laporan arus kas jenis ini adalah membuat laporan keuangan yang berkaitan dengan perolehan penjualan dan pembelian aktiva tetap atau aktiva permanen.
Jenis ini adalah membuat laporan keuangan arus kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana dan pengambilan uang oleh pemilik. Ada 5 langkah yang dapat diambil sebagai cara menyusun laporan keuangan arus kas, yaitu:
Catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang berisi data-data tambahan atau terkait dengan laporan yang telah disajikan. Idealnya, catatan atas laporan ini bisa disusun secara naratif. Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang hal-hal yang tertera pada berbagai jenis laporan lainnya. Dari catatan atas laporan ini jugalah kamu bisa mengetahui sebab atau alasan tertentu sehubungan dengan data keuangan yang disajikan. Adanya catatan atas laporan keuangan akan memudahkan kamu dalam memahami lebih mudah.
Si Apik adalah aplikasi pencatatan informasi keuangan yang dapat membantu para UKM untuk melakukan pembukuan dan pencatatan setiap transaksi keuangan yang mereka lakukan. Aplikasi ini dapat mencatat jenis transaksi sederhana bagi usaha perorangan/usaha mikro ataupun usaha skala kecil.
Baca ulasan SIAPIK disini: https://smesta.kemenkopukm.go.id/si-apik-aplikasi-pencatatan-keuangan-ukm-lengkap-dan-gratis-dari-bank-indonesia/
Akses aplikasinya disini:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ptk&hl=in&gl=US